Saturday, 28 February 2009

Number Sense

Have you ever heard about number sense? What's the meaning and how to use it?

Karena sedikit artikel yang mengulasnya dalam bahasa indonesia. Kali ini saya menggunakan bahasa indonesia, by the way saat ini saya dalam tahap peningkatan kemampuan bahasa inggris di sebuah lembaga. Semoga nanti membawa manfaat.

Number sense merupakan sebuah intuisi yang baik mengenai bilangan dan hal yang terkait dengan bilangan. Hal ini dapat didefinisikan secara luas sebagai pemahaman makna bilangan dan pemahaman hubungan anratbilangan (Malofeeva, Day, Saco, Young, & Ciancio, 2004). Kemampuan number sense meliputi kemampuan mengenal bilangan, mengidentifikasi nilai bilangan dan memahami bagaimana mengaplikasikannya dalam berbagai macam cara, seperti berhitung, perhitungan mental, pengukuran atau estimasi/penaksiran. (http://surfnetparents.com/math_glasarry.html).

Number sense dihasilkan oleh suatu approach/pendekatan yang dikembangkan di Belanda sejak tahun 1970-an; yaotu RME (Realistic Mathematics Education) oleh Institut Freudenthal. matematika sebagai aktivitas manusia berarti manusia harus diberi kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika dengan bimbingan orang dewasa (Gravemeijer, 1994). Upaya ini dilakukan melalui penjelajahan berbagai situasi dan persoalan realistik. Realistik dalam hal ini dimaksudkan tidak mengacu pada realitas tetapi pada sesuatu yang dibayangkan siswa. Prinsip penemuan kembali dapat diinspirasi oleh prosedur-prosedur pemecahan informal, sedangkan proses penemuan kembali menggunakan konsep matematisasi.

Number sense merupakan kesadaran akan jumlah, memberi makna pada bilangan dan mampu menghubungkannya dengan makna yang berbeda. Siswa menemukan cara yang lebih mudah dalam menghadapi suatu bilangan, dan dapat mengerti bahwa sebuah bilangan dapat direpresentasikan dengan cara yang berbeda.

Terdapat dua model dimensi number sense yaitu kemampuan dasar (Basic skill) dan aritmatika konvensional (Conventional arithmetic). Jordan, kaplan, Olah, dan Locuniak (2006) menggambarkan bahwa dimensi kemampuan dasar meliputi kemampuan berhitung, mengenali bilangan, mengetahui bilangan, perhitungan nonverbal, penaksiran, dan pola bilangan. Dimensi yang lain yaitu atirmatika konvensional meliputi, kombinasi bilangan dan soal cerita. Aspek penting tentang number sense dinyatakan oleh Jordan dan rekan-rekannya yang dirangkum dalam 5 elemen kunci number sense anak (Jordan, et al, 2006 : 154).
  1. Berhitung : mengetahui korespondensi satu-satu, urutan yang stabil, pengetahuan tentang prinsip kardinalitas dan mengetahui barisan berhitung.
  2. Pengetahuan bilangan : mendeskripsikan dan mengkoordinasikan besaran dan membuat perbandingan besaran bilangan.
  3. Transformasi bilangan : transformasi bilangan dengan penjumlahan, pengurangan dan perhitungan dalam konteks verbal dan nonverbal, perhitungan dengan atau tanpa bantuan (fisik atau verbal).
  4. Penaksiran : memperkirakan besarnya himpunan dan menggunakan referensi titik.
  5. Pola bilangan : meniru pola bilangan, memperbesar pola bilangan dan melihat hubungan antarbilangan.

Referensi :
Malofeeva, E., J., Saco, X., Young L., & Ciancio, D. 2004. Construction and Evaluation of A Number Sense Test With Head Start children. Jurnal Pendidikan Psikologi, 96(4), 648-659.

Gravemeijer, K. P. E. 1994. Developing Realistic Mathematics Education. Netherlands. Utrecht : Freudenthal institute.

Jordan, N. C., Kaplan, D., Olah, A. N., & Locuniak, M. N. 2006. Number Sense Growth in Kindergarten: A Longitudinal Investigation of Children At Risk For Mathematics Difficulties. Jurnal Penelitian Perkembangan Anak, 77(1), 153-175.